Kamis, 19 April 2012

Meski Terdapat Kendala, Pemindaian LJUN Berlanjut

Palembang----Lembar Jawaban ujian nasional (LJUN) tingkat SMA se-Sumatera Selatan mulai dipindai (scan) oleh tim independent dari Badan Aplikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sriwijaya (Baliteks) Universitas Sriwijaya. Panitia menargetkan dalam dua minggu seluruh lembar jawaban berhasil dipindai. “seluruh lembar jawaban se-sumatera Selatan sudah berada di tim pemindaian,” kata Zulkifli Dahlan, coordinator ujian Nasional Sumsel 2012, Kamis 19 April 2012.

Sayangnya proses pemindaian pada hari pertama mengalami kendala yang cukup berarti. Sebab, dari 86.299 LJUN mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diperiksa, empat persen LJUN tidak terbaca mesin pemindai. Saparudin, Koordinator tim Scaning LJUN tingkat SMA se-Sumsel memastikan bila kendala tersebut sebagai akibat banyak data yang ada di LJUN tidak diisi secara lengkap. Dia mencontohkan ada sejumlah mahasisiwa yang lupa memasukkan nomer ujian bahkan terdapat lembar jawaban yang tidak dilengkapi nama perserta. "yang bermasalah bukan pada scaner kami. Akan tetapi dari kertas jawaban itu sendiri. dari 15 kabupaten/kota se-Sumsel juga terdapat empat lembar rusak parah dan harus disalin ulang. Ini merepotkan panitia,"

Mengenai mesin scanner, menurut Sapparudin, sejauh ini tidak terkendala karena dapat digunakan untuk memindai 3.000-6.000 lembar LJUN per jam. Selain itu pula tim yang dibentuk merupakan tim yang berpengalaman dalam melakukan pemindaian lembar jawaban untuk test calon pegawai negeri sipil diseluruh kabupaten kota di sumsel. Meskipun demikian pihak penitia juga menyiapkan satu mesin cadangan.

Kejadian yang berlangsung pada mata pelajaran bahasa Indonesia itu diharapkan tidak terjadi pada mata pelajaran lain, pasalnya kejadian itu akam menghambat kinerja tim yang berada dibawah naungan baliteks Unsri. “Target kami 12 hari semua LJUN selesai di scan, untuk sementara mata pelajran lain seperti Bahasa Inggris tidak ada persoalan,” kata Sapparudin,” Kamis, 19 April 2012.

Saparudin menyarankan untuk tahun depan pihak sekolah lebih proaktif memberikan arahan kepada calon peserta ujian agar dapat mengisi lembar jawaban secara lengkap dengan bulatan yang penuh. Menurut Sapparudin kesalahan yang terjadi dapat berakibat fatal dan menyebabkan LJUN tidak terbaca. "kami mesti lakukan scanning LJUN berulang-ulang, karena kami tidak ingin siswa dirugikan," jelasnya. (PARLIZA HENDRAWAN)

Lahat Anggap Tak Ada Persoalan Lagi dengan PTBA

Palembang-----Pemerintah kabupaten lahat menilai langkah somasi yang dilayangkan oleh pihak PT Bukit Asam, Tbk tidak tepat dan menyesatkan publik. Pasalnya dalam somasinya, PT BA menyatakan tengah melakukan proses PK atas Putusan Kasasi MA No. 326 K/TUN/2006 tanggal 10 Mei 2007 sebagaimana dimaksud dalam surat permohonan kantor Pengacara Advokat Anton Dedi Hermanto dan Rekan Nomor 5015/ADH/2012 tanggal 11 Januari 2012. Pengacara Pemkab Lahat, Suharyono SH, mengatkan “tidak ada PK diatas PK,”

Menurut Suharyono, putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) no. 109 PK/TUN/2011, yang menyatakan gugatan PT.BA terhadap Bupati Lahat dalam perkara TUN telah ditolak seluruhnya.  “Aneh, PT.BA masih saja mengajukan lagi permohonan PK dalam perkara yang sama, meskipun Undang-undang No.14 Tahun 1985 menyatakan pengajuan PK hanya dapat dilakukan satu kali saja,” ujar Suharyono, Rabu, 18 April 2012.

Sesungguhnya manuver PT.BA itu sudah dipatahkan dengan Penetapan Ketua PTUN Palembang tanggal 16 Desember 2011 yang menyatakan upaya PK PT.BA dalam perkara yang sama tersebut tidak dapat diterima, dan diperkuat lagi dengan surat MA no.99/Td.TUN/II/2012 tertanggal 28 Februari 2012 yang menyatakan sudah tidak tersedia lagi upaya hukumnya.

“Jadi jelas-jelas seluruh upaya hukumnya telah berakhir, tapi PT.BA masih juga memasang iklan awal bulan lalu yang menyatakan sedang mengajukan proses PK, inilah pembohongan publik yang dilakukan PT.BA,” tegas Suharyono. Menyinggung soal gugatan Perdata yang diajukan PT.BA terhadap Bupati Lahat dan beberapa perusahaan, Kuasa Hukum Bupati Lahat ini juga mengungkapkan bahwa sudah keluar Putusan PK MA No. 405 PK/PDT/2011 tertanggal 10 Nopember 2011 yang menyatakan Pengadilan Negeri Lahat tidak berwenang untuk mengadili perkara no. 04/Pdt.G/2008/PN.LT.

“Putusan PK MA tersebut sudah tepat dan benar karena ini memang masuk wilayah sengketa hukum TUN, dan Bupati Lahat sudah menang pada seluruh tingkat peradilan TUN mulai dari tingkat pertama, banding, kasasi dan PK. Jadi SK Bupati Lahat no. 540/29/KEP/PERTAMBEN/2005 tentang “Penetapan Status Wilayah Eks KP Eksplorasi (KW.97.PP0350) dan KP Eksploitasi (KW.DP.18.03.04.01.03) PT.Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk”  yang digugat oleh PT.BA sudah teruji secara formil-materil dan sah menurut hukum”, tegas Suharyono.

Dengan adanya 2 (dua) Putusan PK MA yang telah berkuatan hukum tetap itu, Suharyono meminta PT.BA hendaknya menunjukan kepada publik sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan patuh hukum. Bukan melakukan kebohongan publik dengan menyebarkan pernyataan menyesatkan yang dapat melanggar UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Pasar Modal.

Dalam kesempatan yang sama Suharyono juga membantah bahwa Bupati Lahat yang mencabut izin KP PTBA. “Yang mencabut izin KP PT.BA adalah Gubernur Sumsel dengan SK No. 556/KPTS/PERTAMBEN/2004 tanggal 20 Oktober 2004 karena PT.BA tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan UU meskipun Gubernur Sumsel sudah memberikan kesempatan selama 9 bulan lebih kepada PT.BA,” ujar Suharyono.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT BA Tbk, Hananto Budi Laksono, yang ditanyakan atas kasus ini mengatakan, pihaknya telah berusaha melakukan upaya hukum untuk meluruskan persoalan yang disengketakan. Namun, katanya PT BA sekarang ini akan lebih fokus juga untuk melakukan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan.”Kita lebih baik bercerita bagaimana dapat berkontribusi  dalam usaha meningkatkan derajat ekonomi masyarakat di Lahat, untuk lebih lengkpanya silakan hubungi pak Anton (pengacara).”ujarnya sembari memeberikan nomer telepon yang dimaksudnya itu.

Sementara itu, Anton Dedi Hermanto selaku pengacara PT BA belum memberikan tanggapan atas klarifikasi yang diberikan oleh pihak pengacara pemkab Lahat. Ketika dihubungi melalui nomer telepon yang diberikan oleh Hananto Budi Laksono, Anton tidak memberikan respon meskipun nomer yang dimaksud tengah on line.
Sempat diberitakan Tempo, PT Bukit Asam Tbk  melaporkan dugaan korupsi Bupati lahat kepada pihak KPK, Senin 9 April 2012. Dalam laporan nya itu, PT BA bukit menyebut negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp 20 triliun sebagai akibat tindakan Harunata membagikan Izin usaha pertambangan kepada 34 Perusahaan.

Sebagaimana diketahui sengketa lahan tambang batubara ini dimulai pada tahun 2004 ketika gubernur Sumsel mencabut izin KP Eksploitasi PT BA dengan surat keputusan no No.556/KPTS/PERTAMBEN/2004 bahwa izin KP tersebut harus dimintakan kepada pemerintah Lahat dan Muara Enim.

Dan pada 24 Januari 2005 bupati lahat mengeluarkan keputusan No. 540/29/KEP/PERTAMBEN/2005 tentang penetapan status wilayah eks kuasa pertambangan PTBA yang terletak dalam wilayah Kabupaten Lahat, dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten Lahat.

Setelah mencabut ijin eksplorasi tersebut, Bupati lahat menerbitkan izin KP Eksplorasi baru kepada 16 perusahaan di bekas wilayah KP Eksplorasi PT BA.  Di antaranya adalah PT Mustika Indah Permai, PT Bukit Bara Alam, PT Muara Alam Sejahtera, PT Bara Alam UTama dan PT Bumi Merapi Energi.

PT BA kemudian mengajukan gugatan kepada Pemkab Lahat.  di pengadilan tata usaha negara palembang pada tanggal 20 april 2005.  Gugatan ini ditolak, yang kemudian PT BA melakukan upaya hukum banding di pengadilan tinggi Medan.  tetapi hasilnya tetap dimenangkan Bupati lahat. Hingga akhirnya pada putusan PK MA tetap dimenangkan oleh Bupati Lahat.
(PARLIZA HENDRAWAN)

Senin, 16 April 2012

Tanpa Gumbs, Sriwijaya Dapat Hapus Tradisi Buruk Lawan Persisam ?

Tanpa Gumbs, Sriwijaya Dapat Hapus Tradisi Buruk Lawan Persisam ?
Palembang----Rekor buruk telah diciptakan oleh Sriwijaya Football Club (SFC). Dalam dua laga terakhir, SFC selalu kalah dikandang Persisam Putra Samarinda. Kekalahan serupa bisa saja terjadi, pasalnya Keith kayambah Gumbs sebagai top scorer di Liga Super Indonesia (LSI) tidak bias diturunkan karena akumulasi kartu. Kas Hartadi, Pelatih SFC mengakui rekor itu sebagai tradisi buruk yang wajib dihapus. “itu masa lalu kami, besok kami akan hapus tradisi yangtak baik itu,” kata Kas Hartadi, Selasa, 17 April 2012.

Menurut Kas Hartadi, meskipun tanpa Keith Kayambag Gumbs dilini deppan, asuhan nya akan tetap melakukan perlawanan maksimal. Kas sudah menyiapkan duo penyerang maut lain nya, yakni Riski Novriansyah dan Hilton Moreira. Kedua pemain tersebut disebut kas mampu melewati daerah pertahanan Persisam Putra Samarinda, Rabu, 18 April 2012 di stadion Segiri Samarinda. “Untuk posisi Gumbs kita akan tempatkan Riski Novriansyah di lini depan bersama Hilton Moirera. Kita lihat saja kebutuhan dilapangan nantinya. Bisa juga kita pasangkan Siswanto dan Hilton,” jelas Kas Hartadi melalui sambungan telepon.

Dalam catatan menejemen, SFC tidak pernah menang di kandang Persisam. Dalam dua lawatan terakhir, SFC mengamalami kekalahan 1-0 pada 16 Januari 2010 dan kekalahan terbesar 4-1 pada 16 Januari 2011. Untuk memperkuat lini pertahanan, saat ini SFC menyiapkan duet Jamie Coyne dan Thierry Gathuessi. Kedua pemain ini digadang untuk mengawasi mobilitas dua bomber Persisam masing-masing Jarry Boima Karpeh dan Cristian Gonzales. “Coyne sudah teruji ketika kita melawat ke kandang Deltras sidoarjo, saya piker dia dapat jaga karpeh dan Christian,” urai Kas.

 Diluar lapangan, SFC mendapt support dari kelompok supporter. Qusoy, ketua kelompok supporter Bela armada sriwijaya (beladas) mengatkan pihaknya berkeinginan agar klub yang mereka cintai dapat menghapus tradisi buruk saat bertandang di kandang persisam. Tidak main-main, puluhan “anak buahnya” sudah sudah berada di kota Samarinda untuk memberikan dukungan langsung dipinggir lapangan. “kami sudah berangkatkan para duta ke Kalimantan, mereka akan kawan SFC di kandang Persisam dan Mitra Kukar,” kata Qusoy.

Melihat opsi yang ditawarkan oleh Kas Hartadi, Qusoy yakin SFC akan mampu meraih poin penuh karena dia melihat kemampuan Riski dan Siswanto dapat disamakan dengan keith Kayambah Gumbs. Ia juga mengingatkan kawan-kawan nya di skuad SFC untuk tetap menjaga pertahanan pasalnya kekuatan yang dimiliki oleh Persisam tebilang memadai untuk menjebol gawang Ferry Rotunsulu. “jangan sia-siakan dukungan kami, semoga dapat point penuh di tur Kalimantan.”    (PARLIZA HENDRAWAN)

Tasya, Antara Kuliah dan Lingkungan

Palembang----Mantan artis cilik bernama lengkap Shafa Tasya Kamila yang akrab disapa Tasya ini, ternyata cukup lihai mempromosikan lingkungan hidup. Tak aneh jika karena kemampuannya itu dia dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Hidup oleh Menteri. Menteri LH boleh saja berganti berawal dari Rachamt Witolar, Gusti Muhhamad Hatta hingga kini Balthasar Kambuaya, Tasya tetap diajak oleh kementerian Lingkungan hidup untuk berkampanye tentang peduli lingkungan. Setelah tidak terlalu aktif didunia tarik suara dan layar lebar, Kini Tasya giat mengkampayekan lingkungan.

Sabtu, 14 April 2012, dengan gaya nya yang khas, Tasya begitu antusias memberikan pemahaman tentang lingkungan kepada ratusan pelajar dan warga yang tinggal di komplek Griya Bahagia kota Palembang. Selain berbicara secara teks book, tasya juga punya cara lain untuk berbica lingkungan. “karena aku pandai bernyayi tak salah bila pesan lingkungan disampaikan lewat lirik lagu,” kata Tasya, Sabtu di Palembang. 

Pagi itu, Tasya tampil dengan pakaian kasual khas model anak kulihan. Dengan berbalut Blouse motif kembang dia tampil diatas panggung memberi “ceramah” seputar lingkungan. “mulai dari lingkungan rumah tangga kita, kita kelola sampah dengan baik agar sampah dapat menghasilkan uang. Ingat motto tiga R,” urai Tasya yang disambut tepuk tangan hadirin termasuk Menteri Balthasar Kambuaya. Delanjutnya iapun di daulat menyanyikan tiga lagu yang bertemakan lingkungan saja. Lagu pertama yang ia nyanyikan yakni penghuni hutan.

Sebelum hadir di Kompplek Griya Bahagia, Gadis kelahiran Jakarta, 22 November 1992, yang telah duduk di semester IV salah satu Universitas di Jakarta ini sempat pula tebar bibit ikan di bawah Jambatan Ampera, serta menanam pohon trembesi di kawasan Kambang Iwak dan Jakabaring. “seperti inilah aktifitas tasya selain kuliah,” kata alumni SMA Al Azhar Pondok Indah.

Tasya mengakui dirinya sudah dikenalkan lingkungan semenjak kecil oleh orang tua nya sehingga ketika diminta untuk menjadi duta lingkungan dirinya tidak merasa canggung. Ketika Rahmat Witoelar menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup Tasya dinobatkan sebagai duta lingkungan hidup pada tahun 2006, yang tugasnya mengimbau dan mengajak masyarakat agar cinta dan peduli lingkungan hingga saat ini. Tercatat semenjak menjadi duta Lingkungan, tasya sudah beberapa kali dating ke kota empek-empek untuk berbicara  lingkungan serta melakukan penghijauan. 

Sementara itu Walikota Palembang, Eddy Santana Putra berharap suatu saaat muncul Tasya-tasya yang lain dari kota Palembang. Menurut Eddy, Sosok Tasya wajib ditiru bagi anak-anak seusianya. “kita harapkan nanti anak-anak sekolah disini bias meniru tasya ini yang peduli lingkungan,” kata Eddy. Menurut Eddy pengenalan  budaya ramah lingkungan sejatinya dimuali semenjak dini. Dia menyebut masa pra sekolah merupakan masa yang pas untuk mulai mengenal sampah, udara bersih dan banjir. (PARLIZA HENDRAWAN)

Sumsel, Provinsi Pertama Yang Tuntaskan Perekaman e-KTP

Palembang----Kementerian dalam negeri memberikan apresiasi yang tinggi terhadap 15 Kabupaten Kota di Sumatera Selatan yang telah menuntaskan perekaman e-KTP secara keseluruhan. Dia menyebut prestasi tersebut tercatat sebagai yang pertama dari 197 Kabupaten kota di 33 Provinsi.

"Sumsel tercatat sebagai yang pertama selesaikan perekaman e-KTP 100 persen  dari 33 Provinsi, bayangkan ini kerja luar biasa mampu selesaikan dalam tiga bulan saja," kata Menteri Dalam Negeri Gamawang Fauzi, Senin, 16 April 2012.

Menurut Gamawang Fauzi, Untuk program 2011 ini, Selain Sumatera Selatan tercatat 4 provinsi lain nya yang diberi tenggat hingga April untuk menyelesaikan proses perekaman e-KTP. Sayangnya dari 4 Provinsi tersebut baru Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang mendekati tuntas 100 persen. 
Sementara itu 28 provinsi lain nya dimasuk kan dalam program tahun 2012.

Proyek e-KTP disebut mendagri sebagai proyek besar, pasalnya tidak kurang dari Rp 5.8 Triliun dikucurkan oleh Pemerintah pusat untuk melakukan persiapan, pembelian peralatan serta honor petugas. Menteri Gamawang melanjutkan wajib malu hukumnya bila proyek nasional ini tidak dapat diselesaikan. "Dua hari lalu saya cek sudah 60 Juta yang sudah direkam," ujar mantan Gubernur Sumatera Barat.

Donny Moenek, Kepala Pusat Penerangan kementerian dalam negeri memastikan selain Sumsel, tahun ini juga yang diharapkan dapat menuntaskan perekaman adalah provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung (babel), Sumatera Barat (Sumbar), Jawa Timur (Jatim) dan DKI jakarta. Menurut Donny, pihaknya masih menantikan laporan dari Sumut, Sumbar, Jatim dan DKI Jakarta.

"Targetnya hingga akhir April 4 daerah ini bisa memberikan laporan," kata Donny Moenek disela-sela mendampingi mendagri memberikan penghargaan bagi walikota dan Bupati yang dapat menyelesaikan perekaman sebelum tenggat waktu.

Lebih lanjut dikatakan oleh Donny, pekan silam pihaknya juga memberikan penghargaan bagi pemerintah provinsi Bangka Belitung. Namun sayangnya Babel masih menyisahkan satu kabupaten yang masih melakukan proses perekaman.

"Sebenarnya nyaris saja Bangka belitung yang menjadi yang pertama kalau tidak ada kendala di salah satu Kabupaten."Ujar Donny.

Sementara itu Gubernur Alex Noerdin memastikan di Sumsel terdapat 4.5 dari 8.4 juta penduduk yang wajib mengikuti program e-KTP. Calon Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, proses perekam di kantor kecamatan sudah dimulai semenjak bulan Oktober lalu. "Meski perekam sudah tuntas, dimintakan petugas untuk tetap siap sedia lakukan perekam bagi program regular. Jangan cepat puas diri," ujar Alex. (PARLIZA HENDRAWAN)

Kamis, 12 April 2012

Tim Kemanusian Sumsel Batal Terjun ke Aceh

Palembang----Pemerintah Provinsi Sumatera selatan, Rabu kemarin sudah menyiapkan ratusan petugas kemanusian untuk membantu meringankan beban korban Gempa di Nagroe Aceh Darussalam (NAD). Rencananya, Kamis, 12 April 2012, Tim akan dilepas langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin. Rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena pemerintah NAD dinilai dapat menanggulangi bencana kemanusian itu secara mandiri.

Demikian disampaikan oleh Alex Noerdin, Gubernur Sumatera selatan, Kamis, 12 April 2012 seusai melantik dan mengambil sumpah jabatan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di aula Bina Praja. Menurut Alex, tim yang dibergerak dibawah komando Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) tersebut saat ini terpaksa kembali ditarik ke markas sembari menunggu perkembangan dari Tim Advance yang sudah tiba di Banda Aceh.

“Kemarin tim sudah siap diberangkatkan, kalau seandainya korbanya sebegitu banyak sudah pasti tim akan saya lepas,” ujar Alex Noerdin kepada Wartawan. Meskipun tim BPBD sudah ditarik ke barak bukan berarti tim tidak disiagakan. “sekarang tim dalam posisi on call, kita berangkat sesuai situasi terbaru disana,”

Sementara itu Richard Cahyadi, Kepala biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel mengatakan tim  Badan Penanggulangan bencana Daerah Sumsel siap diturunkan kewilayah manapun yang terkena musibah. Dia memastikan tim yang baru saja mendapatkan BNPB award tersebut terdiri dari Dokter, perawat, PMI, tagana (taruna siaga bencana), tim SAR, serta obat-obatan.


Menurut Richard sejatinya tim yang terdiri dari 10 dokter, 10 perawat, puluhan petugas PMI, puluhan Tagana dan tim SAR, akan diberangkatkan untuk bergabung dengan Badan penanggulangan bencana nasioanl yang sudah sampai di NAD.

"Tim ini sudah sangat professional Dan ini merupakan program pemprov Sumsel dalam membatu berbagai bencana di Indonesia. Kita dulu juga memberikan bantuan ke Yogyakarta, Aceh, maupun Sumatera Barat," kata Richard Cahyadi, Kamis di Palembang.

Sementara itu secara terpisah, Yulizar Dinoto kepala badan BPBD sumsel menambahkan tim BPBD sumsel saat ini memiliki sejumlah perlengkapan yang memadai untuk terjun ke wilayah bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel memiliki peralatan pendukung lapangan, diantaranya lampu kabut portable generator dengan daya 8 Kilowatt (KW) voltase 120/240.

Lampu ini digunakan untuk memback up operasional lapangan dalam penanggulangan bencana. Lampu anti kabut tersebut dimiliki BPBD sebagai penunjang utama. Lampu kabut digunakan khusus dalam penanganan bencana daerah malam hari. Hal tersebut karena dalam peristiwa bencana alam, infrastruktur yang ada seperti tiang listrik ambruk sehingga menyebabkan listrik padam. (PARLIZA HENDRAWAN)


Sumsel Batal Kirim Tim Kemanusian Gempa Aceh

Palembang----Pemerintah Provinsi Sumatera selatan, Rabu kemarin sudah menyiapkan ratusan petugas kemanusian untuk membantu meringankan beban korban Gempa di Nagroe Aceh Darussalam (NAD). Rencananya, Kamis, 12 April 2012, Tim akan dilepas langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin. Rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena pemerintah NAD dinilai dapat menanggulangi bencana kemanusian itu secara mandiri.

Demikian disampaikan oleh Alex Noerdin, Gubernur Sumatera selatan, Kamis, 12 April 2012 seusai melantik dan mengambil sumpah jabatan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di aula Bina Praja. Menurut Alex, tim yang dibergerak dibawah komando Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) tersebut saat ini terpaksa kembali ditarik ke markas sembari menunggu perkembangan dari Tim Advance yang sudah tiba di Banda Aceh.

“Kemarin tim sudah siap diberangkatkan, kalau seandainya korbanya sebegitu banyak sudah pasti tim akan saya lepas,” ujar Alex Noerdin kepada Wartawan. Meskipun tim BPBD sudah ditarik ke barak bukan berarti tim tidak disiagakan. “sekarang tim dalam posisi on call, kita berangkat sesuai situasi terbaru disana,”

Sementara itu Richard Cahyadi, Kepala biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel mengatakan tim  Badan Penanggulangan bencana Daerah Sumsel siap diturunkan kewilayah manapun yang terkena musibah. Dia memastikan tim yang baru saja mendapatkan BNPB award tersebut terdiri dari Dokter, perawat, PMI, tagana (taruna siaga bencana), tim SAR, serta obat-obatan.


Menurut Richard sejatinya tim yang terdiri dari 10 dokter, 10 perawat, puluhan petugas PMI, puluhan Tagana dan tim SAR, akan diberangkatkan untuk bergabung dengan Badan penanggulangan bencana nasioanl yang sudah sampai di NAD.

"Tim ini sudah sangat professional Dan ini merupakan program pemprov Sumsel dalam membatu berbagai bencana di Indonesia. Kita dulu juga memberikan bantuan ke Yogyakarta, Aceh, maupun Sumatera Barat," kata Richard Cahyadi, Kamis di Palembang.

Sementara itu secara terpisah, Yulizar Dinoto kepala badan BPBD sumsel menambahkan tim BPBD sumsel saat ini memiliki sejumlah perlengkapan yang memadai untuk terjun ke wilayah bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel memiliki peralatan pendukung lapangan, diantaranya lampu kabut portable generator dengan daya 8 Kilowatt (KW) voltase 120/240.

Lampu ini digunakan untuk memback up operasional lapangan dalam penanggulangan bencana. Lampu anti kabut tersebut dimiliki BPBD sebagai penunjang utama. Lampu kabut digunakan khusus dalam penanganan bencana daerah malam hari. Hal tersebut karena dalam peristiwa bencana alam, infrastruktur yang ada seperti tiang listrik ambruk sehingga menyebabkan listrik padam. (PARLIZA HENDRAWAN)

Venues Ex SEA Games Memprihatinkan

TEMPO.CO,Palembang - Sejumlah fasilitas olahraga (venues) yang pernah digunakan untuk perhelatan SEA Games XXVI pada November 2011, kondisinya mulai memprihatinkan. Beberapa bangunan dan sarana penunjang yang terletak di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, tampak retak, ambrol serta ditumbuhi rumput liar.

Hingga kini, di kawasan yang mencapai ratusan hektar tersebut masih minim kegiatan keolahragaaan. Hanya Wisma atlet dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang terlihat hidup dan terawat. Pengunjung yang menyaksikan kondisi tersebut mengaku prihatin.

Lexy Alexander, warga Bukit Sejahtera kota Palembang yang dijumpai di pinggiran Venue Ski Air, kaget melihat kondisi pinggiran venue balap motor air yang mulai ambrol. Kondisi serupa tampak di lapangan parkir yang terletak tak jauh dari dermaga. Bangunan yang terdiri atas susunan coneblock itu tampak mulai terbentuk lubang besar, karena tanah di bagian bawahnya tergerus dan masuk ke danau.

Padahalnya, kata Lexy, ketika event SEA Games berlangsung, kondisi venue sangat bagus dan tidak ada bagian dinding danau yang mengalami ambrol. “Kalau seperti ini terus, sepertinya danau ini akan kembali menjadi rawa-rawa seperti dahulunya,” kata Lexy, Ahad, 8 April 2012.

Meskipun begitu, minat masyarakat untuk berwisata ke kawasan olahraga terpadu itu masih cukup tinggi. Tepian venue Ski Air dan kawasan sekitar venue menembak merupakan tempat paling ramai dikunjungi warga saban hari. Rumput liar setinggi lututg orang dewasa merambah beberapa venues, seperti tenis lapangan, atletik, menembak, dan ventaque. Anjing liar leluasa berlarian di atas lintasan sintetis itu.

Kondisi lebih memprihatinkan tampak di bagian belakang lapangan tembak. Bangunan yang bernilai puluhan miliar rupiah itu kini hanya ditutupi oleh dinding kayu triplek yang kondisinya mulai kusam.
Lembaran triplek tersebut hanya disanggah puluhan batang kayu agar tak terlepas ketika ditiup angin.

Kepala satuan pengamanan dan kebersihan kawasan Jakabaring Sport City, Rusli Nawi, membenarkan kondisi venue yang memprihatinkan. Menurut Rusli, pihaknya hanya sebatas memberikan laporan kepada pemerintah setempat setiap ada kerusakan.

Satuan yang dia pimpin tidak mempunyai kewenangan dan dana untuk melakukan perbaikan. “Kami terus memberikan laporan setiap ada kerusakan akan tetapi kami tidak berwenang lakukan perbaikan,“ ujar Rusli.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Selatan, Syaidina Ali, mengatakan pihaknya tengah menyusun rencana kegiatan olahraga yang dapat mendatangkan banyak atlet dan penonton. Ia mencontohkan, dalam waktu dekat akan ada pertandingan bola voli pantai tingkat Asia-Pasifik serta perkemahan para pandu dari negara-negara di Asean. “Nanti kita akan hidupkan lewat event local dan internasional,” kata Syaidina.

PARLIZA HENDRAWAN

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/08/103395553/Rumput-Liar-Rambah-Venues-Bekas-SEA-Games

Coyne, Pemain Anyar Sriwijaya Di Ujicoba

Palembang----Pemain anyar Sriwijaya Football Club (SFC), Jammie Coyne, di ujicoba dihadapan ratusan mahasiswa se-Palembang, Sabtu, 7 April 2012. Perkenalan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan setiap pemain yang baru bergabung kepada seluruh fans Sriwijaya.

Demikian disampaikan oleh pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi disela-sela mendampingi asuhannya dalam partai exebisi Kejuaraan Futsal Mahasiswa Gubernur Cup 1 2012 di lapangan futsal Rajawali Palembang. "Coyne perlu kita perkenalkan dengan seluruh penggila bola. Dia juga mesti memahami atmosfer bola disini," kata Kas Hartadi, Sabtu 7 April 2012.


Dalam kesempatan yang sama Kas Hartadi memastikan Defender kelahiran Sydney, Australia 2 Januari 1982 tersebut sudah siap dimainkan dalam partai perdana lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) pada 13 April 2012 mendatang di kandang. Dalam partai Exebisi melawan tim Futsal PON Sumsel itu Sriwijaya FC berhasil bermain cantik dengan skor imbang 4-4.

Selain Jammie Coyne, Sriwijaya diperkuat oleh Rivki Mokodomvit (kEeper), Thiery Gathusi, Lim Jun Sik, Keit Kayambah Gumbs, Ponaryo Astaman dan Mahyadi Panggabean. Dalam tampil perdana di hadapan publik, Jammie coyne tampil elegan dengan memberikan umpan-umpan cantik pada rekan nya di SFC. Ia sempat pula mengecoh tim Futsal PON Sumsel yang digawangi oleh Hendra.

Sementara itu Islah Taufik Effendi, ketua Forum Futsal Sumsel merangkap ketua panitia Kejuaraan Futsal Mahasiswa se Palembang memastikan  kejuaraan ini juga merupakan ajang untuk melihat kesiapan tim Futsal Sumsel dalam PON di Provinsi Riau mendatang. "Kita juga ingin melihat kesipan tim kita,makanya kita kasih mereka lawan yang berat," kata Islah. Tim Futsal PON Sumsel terdiri dari Hendra dan Fikri (Keeper), Anas Maulana, Imam Galih, Reno Findrawan, Andre Sukmawijaya, Reza, Rudi, AAN dan Farid.  Turnamen Futsal yang diikuti 32 tim dari perguruan tinggi se-Sumsel, memperebutkan Gubernur Cup I, di Rajawali Futsal.

Meskipun dapat menahan SFC 4-4, namun menurut Islah hasil tersebut bukanlah hasil yang sesungguhnya karena bersifat fun Games. Dia meminta tim Futsal Sumsel untuk tidak terlalu cepat berpuas diri akan hasil yang dicapai ketika melawan SFC. Dalam pertandingan singkat itu, terlihat jelas kemampuan tim Futsal sumsel masih dibawah SFC. “namanya juga Eksebisi, jangan terlalu dianggap. Yang peting tim kita mesti lebih cekatan ketika dalam PON nanti,” ujar Islah. (PARLIZA HENDRAWAN)