Rabu, 29 Juni 2011

Jamnas IX Siap Dihelat

PALEMBANG----Jambore Nasional gerakan pramuka IX/ 2011 siap di helat pada 2 Juli 2011 di danau wisata Teluk Gelam kabupaten Ogan Komering Olir (OKI) Sumatera Selatan. Dipastikan event akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Kepastian ini didapat dari Gubernur Sumsel Ir.Alex Noerdin dalam rapat pemantapan kedatangan presiden RI ke Sumatera selatan Rabu siang 29 Juni 2011. Menurut Gubernur, pembukaan akan berlangsung sekitar pukul 16.00 di kawasan wisata danau teluk gelam.
Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Polisi Hasyim Irianto
mengatakan pihaknya akan menurunkan satuan yang dapat menguasai lapangan utamanya dari satuan lalulintas. Karena dipastikan bila tidak diatur sedemikian rupa maka jalur yang akan dilalui oleh rombongan presiden akan menimbulkan kemacetan. tercatat jalan lintas timur sumatera (jalur yg akan dilalui RI I) merupakan salah satu jalur rawan macet. Dijadwalkan, RI I dan rombongan dari bandara SMB II Palembang menuju lokasi pembukaan Jamnas IX akan menggunakan kendaraan darat dengan lama waktu tempu 90 menit.
Sementara itu Bupati OKI Ishak Mekki, mengatakan secara umum persiapan sudah 99 persen. Sisa waktu beberapa hari ke depan akan dilakukan evaluasi terhadap kekurangan pada tahap akhir, seperti masalah penerangan dan kondisi jalan . Menurut ketua DPD Partai Demokrat ini Sumsel ini seluruh fasilitas yang krusial telah rampung pembangunannya, seperti fasilitas air bersih di setiap bangunan sudah rampung. Demikian juga Juga dengan rumah knock down yang akan menjadi home stay bagi perwakilan masing-masing kontingan pramuka sudah siap dihuni seluruh peserta.
Untuk mensukseskan acara ini Pemerintah Kabupaten OKI diantaranya telah membangun 1.200 WC, jalan poros dan lingkungan dengan batu sudah dipadatkan dan siap dipakai. Panitia juga menyediakan areal parkir seluas 12 hektare dan media centre dengan akses internet, berikut perangkat pendukung dan petugasnya.
Peserta peserta Jambore Nasional IX Pramuka yang akan berlangsung 2-9 Juli 2011 akan diikuti peserta lebih dari 30.000 orang anggota pramuka dari seluruh Indonesia termasuk peserta dari Negara-negara Asean, Asia Pasifik dan tim peninjau. Bumi perkemahan di kawasan Danau Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki luas lahan mencapai 65 hektare serta ada danau yang luasnya sekitar 400 hektare. Jarak tempuh antara bandara SMB II palembang menuju ke danau teluk gelam sekitar 3 jam perjalanan pada kondisi normal.

SPBU Lintas Sumatra Krisis BBM

PALEMBANG----Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di jalan lintas timur atau Jalinti dan lintas tengah atau Jalinteng Sumatra dikabarkan tengan mengalami “krisis persedian” Bahan bakar minyak BBM. Akibatnya antrean panjang kendaraan di SPBU tidak terelak kan lagi. Pengendara rela berjam-jam menunggu di luar SPBU meski tanpa menadapat kepastian. Sebagian pengendara terpaksa merogok kocek lebih dalam dengan membeli BBM eceran. Eni, seorang pegawai negeri sipil yang tinggal di kota Baturaja Kabupaten OKU menuturkan hampir sepekan ini dirinya kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis premium untuk mengisi tangki sepeda motornya. Melalui sambungan telpon Eni mengakui pihak pengelola SPBU terpaksa menjatahi maksimal 4 liter untuk motor dan 10 liter kendaraan roda empat. Kota baturaja salah satu jalur padat kendaraan di lintas tengah Sumatera. Sama halnya dengan di daerah kota tebing tinggi di Empat lawang. Demikian juga untuk kondisi SPBU di lintas timur sumatera mulai dari perbatasan dengan wilayah provinsi Lampung hingga mendekat ke kota Palembang juga terjadi kelangkaan BBM. Di SPBU Muarabaru kabupaten OKI di jalan lintas timur sumtra pengendara terpaksa antre untuk mengisi solar hingga 10 jam. Fiat, warga desa Sukaraja melalui saluran telepon menyebut kelangkaan BBM sudah sangat luar biasa. Dia meminta Pertamina untyuk menambah pasokan BBM.
Robert MV sebagai Asisten Manajer External Relation PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel membenarkan adanya antreaan untuk mendapatkan BBM disejumlah SPBU. Robert menyebut masyarakat tergiring opini yang mengatakan adanya kelangkaan BBM sehingga terjadi panic buying. “ini fenomena terjadi antrean kendaraan dan ketersediaan stok BBM yang lebih cepat terserap di SPBU terutama di wilayah Kabupaten OKU, OI, dan Lubuk Linggau sehingga menimbulkan Panic Buying di masyarakat dengan opini kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan “ kata Robert Rabu malam 29 Juni 2011. Sejatinya kata Robert, Stok BBM di 4 Terminal BBM di Wilayah Propinsi Sumatera Selatan dalam Kondisi Cukup dengan cakupan diatas 3 hari dengan penambahan suplai sesuai penjadwalan pengiriman BBM dari Kilang RU III per 3(tiga) hari. Robert menolak dikatakan pihaknya menahan suplay ke SPBU seperti yang ditakutkan oleh warga. Bahkan dikatakan Robert pihaknya terpaksa mengeluarkan stock diatas kuota. BBM jenis Premium, Penyaluran per Jan-Mei 2011 sejumlah 301.600 KL atau sama dengan 114% dari penyaluran normal BBM Bersubsidi (Over Kuota 14%). Solar, Penyaluran per Jan-Mei 2011 sejumlah 236.324 KL atau sama dengan 118% dari penyaluran normal BBM Bersubsidi (Over Kuota 18%). (PARLIZA HENDRAWAN)

Atlet Porwil Ketiban Durian Runtuh

PALEMBANG----Kontingan Sumatera selatan dalam pecan olahraga wilayah atau porwil VIII di kepulauan Batam dan Johor Malaysia berhasil meraih predikat sebagai juara umum. Sebagai ganjarannya, atlet dan pelatih peraih mendali bakal mendapatkan bonus dengan nilai total Rp 1.9 miliar. "Durian runtuh" itu dijatuhkan dari kas daerah Sumsel. Selain itu bagi peraih mendali emas dijanjikan pekerjaan tetap di lingkungan pemerintah provinsi dan di beberapa perusahan daerah di sumsel. Ketua Koni Sumsel Mudai Madang, Rabu 29 Juni disela-sela penyambutan duta olahraga ini menuturkan dalam Porwil Batam Sumsel berhasil menggeser dominasi tim Porwil dari Sumatera Utara. Dia meyakini tim peraih mendali di Porwil bakal mempertahnkan nya pada Pekan olahraga nasional ke XVIII Riau/ 2011. Satu emas dihargai Rp 25 juta, Perak Rp 15 juta dan perunggu Rp 10 juta.
Ketua kontingan Denny Zainal menambahkan dalam Porwil ini kontingan yang dibawahnya ke Batam dan Johor berhasil meraih 24 Emas, 19 perak dan 17 perunggu. Emas terbanyak diraih dari cabang olahraga Atletik dengan total 11 Emas, 8 perak dan 5 perunggu. Dikatakan denny hampir seluruh cabang olahraga mampu menembus target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah dan KONI sumsel. Bahkan cabang bulu tangkis mampu melampaui target yaitu dengan meraih dua emas. Begitu juga cabang olahraga catur yang tidak perna meraih emas sejak Porwil pertama di Padang, 1983 kini mampu meraih juara umum, dengan dua emas satu perak.
Tercatat kontingan sumsel mengirimkan sekitar 150 atlet dan official yang tergabung dalam enam cabang olahraga. “kita berhasil menggeser Sumut, bahkan bulutangkis kita over target. Ini hal yang luar biasa sabagai modal menuju PON mendatang” kata Denny. Medali emas terakhir Sumsel diraih di GOR Basket Temenggung Abdul Jamal, menjelang upacara penutupan setelah tim basket daerah ini menaklukan Sumut 80-65.
Diposisi kedua pecan olahraga wilayah VIII direbut oleh kontingan dari Bangka Belitung dengan 15 medali emas, 13 medali perak , dan 15 medali perunggu. Posisi ketiga Sumatera Barat dengan perolehan medali 12-14-13.
Sedangkan Sumatera Utara harus puas berada diperingkat empat dengan perolehan medali 12-12-11. Berikut ini daftar lengkap perolehan mendali dalam ajang yang berlangsung 20-27 Juni lalu itu dalam emas, perak perunggu : 1 Sumsel : 24 19 17 2 Babel : 15 13 15 3 Sumbar : 12 14 13 4 Sumut : 12 12 11 5 Aceh : 6 5 2 6 Kepri : 3 7 15 7 Lampung : 3 4 4 8 Jambi : 2 2 9 9 Bengkulu

Sabtu, 21 Mei 2011

KOMPAS Menantang "creative man"

Kompas TV/ tv berjaringan sebagai bagian dari kelompok Kompas
Gramedia/ membutuhkan beberapa kandidat profesional, kreatif dan
dinamis untuk mengisi posisi sebagai berikut :

1) News Reporter dan presenter ( kode tv-nr): Pria wanita usia
maksimal 25tahun, pendidikan minimal d3, berpenampilan menarik dan
berwawasan luas

2) Video Journalist ( kode Tv – VJ ) / Cameraman ( kode TV – CM ) /
Video Editor ( kode Tv – VE ) / Designer Grafis ( kode TV – DG ) Pria/
Wanita Usia maksimum 27 tahun/ minimal d3 segala jurusan / diutamakan
yang berpengalaman di bidangnya //

3) News Kontributor ( kode tv nk) untuk wilayah :
- Pagar alam, lahat dansekitarnya
- Muba, banyuasin dan sekitarnya
- Ogan komering ilir, Ogan dan sekitarnya
- Prabumulih, muara enim dan sekitarnya
- Ogan komering ulu, OKU timur dan sekitarnya
Syarat: Pria wanita, memiliki kamera sendiri, mobilitas tinggi dan
diutamakan yang punya pengalaman menjadi kontributor tv nasional

4) Sales/ marketing ( kode tv sm): Pria wanita maksimal usia 27
tahun, pendidikan minimal d3,skill komunikasi tinggi dan diutamakan yg
berpengalaman di bidangnya //

5) Transmision Operator ( tv to) Pria maksimal 27 tahun, D3 teknik
elektro, diutamakan yg berpengalaman di bidangnya

6) Master Control Room Staff ( kode tv mcr) pria maksimal 27 tahun,
d3 teknologi informasi/ komputer , diutamakan yg berpengalaman di
bidangnya. Kirimkan lamaran anda dengan mencantumkan kode posisi di pojok kanan
amplop ( contoh tv – nk untuk news kontributor)/ /

Kirim cv/pas foto dan dokumen pendukung ke : palembang PO Box 3333

Minggu, 10 April 2011

Dua tahun gadis kecilku


Pagi minggu (10/4/11) buta disaat kakak nya masi tertidur pulas, dia "nana" terbagun dari tempat tidur. Keluar kamar langsung menyalakan TV. Itulah aktifitas pertama yang sempat terekam manakala gadis kecilku terbangun dan mengawali hari-hari menuju tahun ketiga. Diusia yang masuk ketiga tahun ini tampak beragam pola tingkah lakunya yang bisa dibilang "aneh n nyeleneh" hehehehe. Dibilang anehn nyeleneh,ya untuk mengungkapkan rasa penolakan dia selalu bilang 'nyang' (kenyang)meski bukan diminta untuk makan. Ungkapan untuk enggan mandipun masih 'nyang'. Entah apa yang tengah dirasakan oleh gadis kecilku hari ini, diusianya yang kedua ini sepanjang hari ini tampaknya dia lagi bad mood alias rewel. Nangis n nangis yang bisa ia ungkapkan.. Apakah ini ungkapan protesnya karena ultahnya tak dirayakan ??? hehheehh bukan itu lho papa, mama, kakak, nenek n semua. Adek agak rewel coz adek nana kan lagi Flu. oooooh itu ya saiii. M e t U l t a h ya nak. doa kami semua selalu menyertai mu

Minggu, 13 Februari 2011

Valentine is everyday

Valentine day !! rasanya hampir semua orang tahu hari yang terus dirayakan setiap tanggal empat belas dibulan kedua ini. Akrab ditelinga bila Valentine day merupakan hari kasih sayang sedunia. Perlukah kita rayakan hari spesial ini ? jawabannya pasti beragam tergantung dari sisimana kita memandang. Bagi saya Valentine day belum perlu dirayakan secara masif sebagaimana yang terjadi dibelahan barat sana. Just Make it everyday, jadikan hari berkasih-bersayang secara terus menerus bukan hanya di hari ini (14/2/2011).

Sabtu, 12 Februari 2011

Tedmond Yang Katanya Anti Lumut

Pagi sekali ketika terbangun dari tidur, Nabiel mengingatkan bila saya membuat janji untuk membersikan Tedmond (tabung penampung air dari fiber). Tedmon memang tampak layak untuk segera dibersihkan karena selama empat tahun pemakaian belum pernah dibersihkan. Bisa dibayangkan betapa tebalnya lumut menempel disana. Usai saraapan pagi minggu (13/2/2011)sekitar pukul 7.00 kami lekas menaiki tangga untuk menuju ke lantai atas tempat tedmond bersemayam. Bayangan kami memang nyata adanya, seluruh bagian tabung berkapasitas 1000 liter tersebut dipenuhi lumut. Bergegas dan dengan kecepatan maksimal kami bersihkan lumut yang menempel karena khawatir keburu matahari makin tinggi. Syukur pagi itu tidak hanya Nabiel yang menemani namunjuga ada Viter, adikku. Jadi sebelum pukul 9.00 tugas berhasil dituntaskan.
Saya tersadar ketika sebelum membeli Tedmond sekitar empat tahun yang lalu. Dalam media promosinya disebutkan bila tabung berwarna orange tersebut anti karat dan lumut. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Apa yang salah dengan tedmond kami. Apakah ada prosedur pemasangan yang salah ataukah kami telah menjadi korban dari jargon iklan ??

Selasa, 08 Februari 2011

Tahun ketujuh, tahun penuh harapan

Kantor jelang Maghrib,Luar biasa hari ini, betapa senangnya daku hari ini. Betapa tidak, untuk pertama kalinya mendapatkan ucapan selamat ulta pernikahan dari Nabiel,anak pertamaku. Meski ku tahu, Nabiel tahu momen itu dari mamanya. Dari pancaran mukanya tampak sekali bila dia ucapkan selamat ulta dengan sepenuh hati. Muda-mudahan tahun depan adiknya Nalisya ikut pula menyampaikan kata-kata itu. Maklum saat ini Nana panggilan akrabnya baru berusia 22 bulan.
Saya menikah dengan seorang perempuan bernama Yenni putriana, hari ini selasa (8/2/2011) genap tujuh tahun kami menikah. Buah dari pernikahan itu, Allah YME menitipkan Nabil Abyaza (6th/ kelas 1 SDN 179 Palembang) dan Nalisya Hendrawan (22 bulan/ bersekolah diPaud HJ Aisyah alias masih betah bersama neneknya dirumah, heheheh).
Diusia ke tujuh tahun pernikahan ini rasanya begitu banyak karunia yang telah didapat. Baik dari sisi materi maupun diluar itu. Namun rasanya sangat manusiawi bila masih ada yang kurang selama proses kehidupan ini berlangsung. Sederhana saja, masih banyak harapan, masih ada tuntutan dari orang tua, saudara, anak bahkan istri agar berbuat lebih maksimal lagi. Apasaja keinginan mereka itu ?? Ayah dan istri saya berkeinginan besar bila saya dapat meneruskan studi. untuk urusan yang satu ini tampaknya akan segera terwujud karena perlahan tapi pasti keinginan mereka akan diwujudkan. Kemarin, Senin sore (7/2/2011) saya sempatkan untuk menelpon ayah untuk mengabarkan bila tahun ini juga dapat IJAZAH...amien,,,

Maunya menang

Angkatan 45, Sejumlah tim Selasa sore (8/2) kembali akan melanjutkan pertandingan dalam Kompas Gramedia Futsal League (KGL). Salah satunya, tim putra Sonora radio.Tirta selaku Manajer tim kesebelasan calon juara ini mengatakan timnya optimis mampu mengalakan tim dari Rambang percetakan. Tim yang bertabur bintang muda nan energik ini telah melakukan serangkaiaan ujicoba diberbagai negara. diantaranya Timor leste dan Mesir. Tidak hanya itu, tim dibawah anak asuh Ade Manuhutu ini telah memenangkan sejumlah pertandingan hebat tingkat kampung bahkan dunia fantasi. “ini modal kami untuk menang, kami tidak sesumbar tapi itulah realita” ujar Ade kepada wartawan. Kami bertekad untuk sandingakan dua piala bergengsi ini tambah Ade.
Berbicara strategi, Ade yang dijumpai di selah-selah melihat anak asuhnya latihan dilapangan momea mengaku dirinya masih menerapkan strategi lama. Yaitu strategi ambil untung alias adu keberuntungan. Sementara itu di tim Putri, Sonora berkayakinan juga mampu memboyong piala. Dina, kapten tim dengan bayaran termahal ini dengan percaya diri mengatakan mereka yakin dapat melibas koran Sripo dengan skor telak 7-5. Berbeda dengan pelatih putra, tampaknya dina enggan untuk berbagi strategi. “resep dapur kok dibuka ke pelanggan” ujar dina sembari berlalu menuju lapangan. hehheheeh,,

Sabtu, 05 Februari 2011

Tiga Hutan Lindung Di Sumsel Sudah Rusak

Akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara hutan lindung, kini tiga kawasan hutan lindung di Provinsi Sumsel rusak berat. Parahnya, kerusakan itu disebabkan karena ulah manusia.Hutan lindung yang seharusnya dipelihara untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti bencana banjir dan semacamnya, justru
dirusak untuk kepentingan manusia yang tidak bertanggung jawab.Dari data yang terdapat di Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, tiga kawasan hutan lindung yang rusak berat tersebut terletak di Kota Pagaralam, OKU dan Kabupaten Lahat. Perusakan kawasan hutan lindung tersebut lebih dikarenakan tidak sadarnya masyarakat akan pentingnya hutan.


Kondisi hutan lindung yang rusak, sangat berpengaruh terhadap rusaknya ekosistem sehingga berpeluang besar mengakibatkan bencana seperti banjir dan longsor. Apalagi, jika kondisi hutan tersebut berada dilereng gunung dan bukit. Manusia seakan sudah tidak peduli dengan aturan dan ketentuan yang ada, bahkan tidak peduli dengan akibat fatal yang akan terjadi jika terus menerus merambah hutan.
Berdasarkan ketentuan dan peraturan yang ada, tidak diperbolehkan merambah hutan lindung untuk dijadikan areal perkebunan warga. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Sigit Wibowo, dikutip dari Harian beritapagi.Bencana banjir yang terjadi memang tidak bisa dikaitkan langsung dengan kerusakan hutan. Sebab, rusaknya hutan bukan satu-satunya penyebab terjadi banjir. Apalagi, banjir dapat disebabkan karena hujan yang terjadi sangat luar biasa. Tetapi dengan hutan lindung rusak maka secara otomatis daerah resapan air menjadi berkurang sehingga dengan tingginya intensitas hujan maka terjadi banjir.
Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya bencana besar diperlukan peranan aktif semua pihak termasuk koordinasi Pemerintah provinsi dengan Kabupaten/Kota. Terlebih, saat ini banyak didaerah pegunungan yang kawasan hutan lindungnya rusak.Provinsi Sumsel memiliki sekitar 500 ribu hektar lahan konversi yang diperbolehkan untuk dijadikan menjadi areal perkebunan. Akan tetapi, saat ini malah banyak warga yang merambah hutan lindung untuk menjadi kebun. Akibatnya, kondisi hutan yang ada di Sumsel kritis. Untuk lahan konversi sebanyak 500 ribu hektar tersebut, memang diperbolehkan bagi warga untuk menggarapnya menjadi perkebunan, pembukaan transmigrasi, pertambangan dan lainnya. Sehingga meskipun hutan tersebut digarap menjadi kebun tetapi kondisi hutan tetap kembali kekondisi sedia kala. Berbeda dengan kondisi kawasan hutan lindung jika dirambah untuk areal perkebunan maka tidak bisa menjadi daerah resapan. Hal ini disebabkan kondisi akar tanaman karet, kopi dan teh sangat berbeda dengan pohon yang berada dikawasan hutan lindung yang banyak menyerap air.
Kerusakan lahan itu disebabkan oleh manusia, seperti ilegal logging, perambahan hutan, perubahan fungsi hutan serta kegiatan pertambangan. Sehingga dari kondisi itu secara langsung menyebabkan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah tidak langsung
terserap. Hingga sebagian besar air hujan akan mengalir di atas permukaan tanah karena kondisi lahannya yang kritis dan berdampak pada terjadinya banjir.

Dengan demikian, jika mengalirnya air di permukaan tanah, hampir bisa dipastikan 100 persen air langsung mengalir cepat, pada moment tertentu air ini akan bergabung menjadi satu kemudian masuk ke Sungai Musi secara bersamaan. Jika permukaan laut sedang naik, aliran air ini akan terbendung dan tidak bisa langsung ke laut. Hingga bisa dipastikan, sifat air ini akan terusir kewilayah-wilayah daratan dan sekitarnya. Jadi otomatis air akan meluap hingga kedaratan, termasuk yg terjadi banjir dibesar di Kabupaten Musi Rawas beberapa waktu lalu.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk melindungi hutan lindung dari rambahan oknum tidak bertanggung jawab, termasuk memprogramkan penanaman sejuta pohon yang lebih dikenal dengan one man one tree (OMAT). Selain itu, Gubernur Sumsel
H Alex Noerdin beberapa waktu lalu, menegaskan akan menindak tegas jika ada oknum yang mem-backing illegal logging sehingga terjadinya kerusakan hutan yang ada di Sumsel. Sebab, kondisi hutan sangat perlu untuk dijaga agar lingkungan tetap aman dan terhindar dari bencana.
Saatnya, mulai dari sekarang, mulai dari rumah tangga kita jadikan Sumsel lebih hijau lagi. Cukup tiga saja hutan rusak.

Beatblog Writing Contest



Jumat, 04 Februari 2011

Jangan Renggut Bersihnya Oxygen Kami

Palembang Kota Metropolitan, kebisingan dan polusi sudah menjadi makanan sehari-hari. Udara bersih cukup sulit untuk dicari, maklum pembangunan terus berkembang di segala penjuru kota.
Masyarakat Palembang membutuhkan taman hutan kota untuk sekedar menyejukkan mata dan menghirup oxygen yang belum terkontaminasi. Memang tak banyak tempat sejuk banyak pepohonan yang bisa ditemui, hanya beberapa gelintir tempat, seperti Hutan Wisata Punti Kayu, Kawasan Kambang Iwak atau areal Gedung Olah Raga (GOR) Sriwijaya yang terletak dikawasan Kampus Palembang.
Namun sayangnya, tiga tempat yang sedianya menjadi lokasi masyarakat untuk sekedar refreshing mengistirahatkan mata dengan melihat hijaunya pepohonan serta menghirup oxygen rendah polusi itu, kini juga sudah tak lagi bisa memberikan kesejukan.
Entah karena apa, tampaknya sangat sulit mempertahankan hutan kota dari tangan orang yang tidak bertanggunjawab. Keindahan Hutan Wisata Punti Kayu yang terletak di Jalan Kolonel H Burlian Km 7 itu, memang masih memiliki ribuan pohon vinus, namun kembali lagi karena ulah manusia, hutan wisata yang seharusnya dirawat itu kini justru dikomersilkan sehingga tak lagi memberikan kenyamanan bagi satwa yang ada didalamnya.
Kondisi hewan satwa di Hutan tersebut sangatlah memprihatinkan dan tak terawat. Monyet, burung, siamang, buaya, ular dan anjing utan dikandangkan ditempat yang kurang layak serta dipertontonkan kepada pengunjung sehingga membuat hewan-hewan itu menjadi stress.
Sementara itu sampah yang dibuang pengunjung ditempat sembarangan tampak berserakan tersebar di beberapa tempat sehingga sangat membuat mata menjadi tidak nyaman. Tidak hanya itu, pengelola Hutan Wisata Punti kayu juga memungut biaya yang tak tanggung-tanggung disetiap sudut lokasi di dalam hutan itu. Mulai dari pintu masuk utama, pintu masuk kebun binatang, pintu masuk mainan anak, pintu masuk kolam bermain, hingga pintu masuk kolam renang. Biaya yang harus dikeluarkan satu orang pengunjung bisa melebihi biaya masuk ke Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. Biaya yang harus dikeluarkan pengunjung itu tidak sebanding dengan pelayanan yang diberikan, terlihat dari kurang perawatan terhadap fasilitas yang ada.
Beralih ke Taman Kota Kambang Iwak, saat ini juga sedikit bergeser fungsinya menjadi kawasan jajanan, dimana dipinggir kolam retensi yang indah itu sudah berjejer warung dan berbagai outlet dagangan yang merusak pemandangan. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang melakukan aktifitas olahraga jogging disekeliling Kambang Iwak tersebut entah untuk meregangkan otot atau hanya sekedar mencari oxygen bersih yang bisa dihirup.
Pemerintah Kota Palembang memang memberikan fasilitas yang cukup baik untuk para pecinta olahraga jogging yakni dengan mengeramik sekeliling kolam tempat jogging, namun mungkin akan menjadi lebih baik jika lokasi itu dibiarkan asri dan tidak diubah menjadi tempat jajanan dan outlet jualan lainnya.
Nasib Taman GOR yang terletak di Kampus POM IX tersebut juga setali tiga uang dengan dua tempat sebelumnya, bahkan, saat ini taman yang dulunya biasa menjadi tempat masyarakat olahraga lari pagi kini sedang dibangun hotel dan mall. Setiap hari terlihat aktifitas alat berat tengah bekerja dilokasi Kolam Retensi di area GOR tersebut.
Sedih bercampur kesal terkadang menyeruak di dalam hati saat melihat sudah tak ada lagi yang mampu mempertahankan kesejukan hutan kota di Palembang. Bagaimana generasi yang akan dating, anak-anak yang tumbuh, bisa mendapatkan Oxygen yang bersih untuk dihirup? Tapi disadari atau tidak semua pembangunan memang membutuhkan banyak pengorbanan, namun setidaknya Pemerintah bisa memikirkan serta mengambil tindakan cepat untuk mencegah akibat fatal yang akan ditimbulkan dengan pengrusakan hutan kota itu. Sehingga kelak anak-anak dan generasi muda juga akan mencontoh generasi sebelumnya yang melestarikan alam bukan mengubahnya untuk kepentingan sesaat.
dengan kondisi udara yang penuh polusi, Nabil putraku tetap memiliki keinginan besar untuk melakukan aktifitas ruang terbuka. biasanya, aku dan anakku berolahraga disalah satu hutan kota diatas, namun beralihfungsi, kami lebih memilih berjalan menyusuri pekebunan karet rakyat yang masih terbilang rimbun di dekat rumah kami. Tidak hanya diakhir pekan rutinitas ini kami lakukan seminggu tiga kali. Meski masih terbilang belia, Nabil begitu tertarik untuk jogging dan bermain disekitar kebun karet itu. Untuk menuju ke lokasi tidak begitu sulit, cukup 10 menit keluar dari komp griya hero abadi maka akan berhadapan dengan pohon-pohon tinggi dan tua. Pohon-pohon itupula seolah berdiri tegak disepanjang akses jalan baypass soekarno hatta-Alang lebar palembang. Meskipun tua pohon karet itu masih menghasilkan rupiah. Sebenarnya, kami tidak sendiri beraktifitas olahraga di sekitar kebun karet itu. Tiga kali dalam sepekan kami kerap berpapasan dengan komunitas jalan sore dari warga tionghoa.
Semoga suasana sejuk di dekat rumah ku bisa bertahan lama sebelum tergilas pembangunan kota.

Sabtu, 22 Januari 2011

Kenapa Mesti Bayar

Memutuskan untuk berpisah dari orang tua merupakan keputusan yang cukup bijaksana. Meskipun diawal-awal dulu sempat ditentang oleh ibu mertua. Maklum istriku merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Jadi berat bagi ibu untuk melepas putri cantiknya itu. Setelah melakukan komunikasi yang cukup mendalam, ibu berhasil memaklumi niat kami untuk membina suatu rumah tangga yang sebenarnya. Yaitu kami ingin membesarkan putra putri kami dengan cara kami sendiri, adanya perpaduan tradisional dengan sentuhan modern.
Maka sekitar awal tahun 2006 lalu "petualangan" pun dimulai. Ketika itu Nabiel anak pertama kami baru beusia 2 tahun. Kami tinggal di perumahan yang sangat sederhana dengan suasana yang jauh dari kesan hijau. Tampaknya pengembang perumahan itu belum tertarik untuk membuat lingkungan yang lebih asri. Sebenarnya kami khawatir bila kondisi lingkungan yang kurang sehat akan berdampak buruk bagi pertumbuhan buah hati kami. Hal itu dapat dilihat dari hampir tidak ada sama sekali pohon yang tumbuh disekitar rumah, saluran air sering mampet akibat banyaknya sampah rumah tangga yang sengaja dibuang warga secara sadar. Warga beralasan membuang sampah ditempat yang disediahkan jauh dari diluar komplek sehingga mereka enggan untuk sejenak meluangkan waktu. Sebenarnya ada sebagian warga yang memanfaatkan jasa tukang pungut sampah, namun yang sering dikeluhkan warga tukang sampah ini datangnya sering diluar jadwal. Alhasil sampah rumah tangga seperti sisa nasi yang sudah basi ataupun potongan sayur yang menumpuk menimbulkan bau yang tak sedap serta menjadi sarang bibit penyakit.
Melihat kondisi lingkungan yang seolah tak bertuan ini membuat kami berpikir bagaimana caranya menjadikan kami sekeluarga dan warga lainnya jadi lebih peduli akan kehijauan dan kesehatan lingkungan secara swadaya. Berharap adanya peran aktif dari pihak pengembang tampak tidak mungkin, mereka hanya berfikir soal untung rugi. Adalah rugi besar bila harus melakukan penghijauan dan tidak ada untungnya bagi pengembang bila harus merogoh kocek untuk sekedar membuat saluran air yang baik. Kami selalu berpikir, lingkungan tempat tinggal kami harus selalu tampak hijau, asri, bersih. Kami juga tetap mengedepan kan swadaya agar uang tidak keluar berlebih
Dalam internal keluarga kecil kami yang terdiri atas suami-istri dan dua orang anak sejak dini kami sudah mencoba cara-cara sederhana untuk menjadikan lingkungan tetap sehat. Nabiel, yang saat ini berusia 6 tahun dan duduk dikelas satu Sekolah dasar sudah terbiasa dengan tugas rutinya untuk membersihkan halaman rumah dan membuang sampah yang terkumpul pada tempat semestinya. Hingga hari ini kami belum tertarik untuk meminta tukang sampah membuang sampah. Kami sengaja membisakan nabiel untuk peduli akan kebersihan lingkungan dengan malakukan hal-hal yang sederhana sebab banyak anak yang melihat sampah dedaunanpun agak alergi apalagi sampah lainnya. Suatu ketika ada tetangga yang tampak risih melihat kami yang merupakan satu-satunya warga yang tidak berlangganan tukang sampah. “pak enak langganan aja sama tukang sampah, cuman sepuluh ribu kok sebulan” ungkapan ini ada benarnya. Tapi kami berkeyakinan bila sampah selalu dipungut oleh si tukang sampah, kapan lagi kami dapat membiasakan Nabiel untuk peduli. Perlahan tapi pasti kebiasan yang dibangun dari usia sekitar setahun itu menjadikan Nabiel kini merasah risih bila dedaunan dan sampah lain nya masih berserakan di sekitar rumah. Satu persatu sampah dia pungut dan dikumpulkan dalam wadah, sejurus kemudian sepeda angin kesayangannya siap menghantarkan sampah itu ke bak penampungan diluar komplek. Kebiasan Nabiel tampaknya mulai menular ke adiknya Nalisya. Nalisya yang baru berusia dua tahun ini tak kalah gesitnya manakala kakaknya bersih-bersih. Dengan caranya sendiri dia tampak memungut apapun yang dia jumpai, termasuk bunga kesayangan mamanya. Sekali seminggu tak lupa kami membersihkan saluran air, alhasil saluran air jadi semakin lancar. Bersih dan lancarnya saluran air yang melintas didepan rumah kami tampaknya membuat para tetangga merasa malu untuk membiarkan sampah tetap berdiam didalam got. Secara rutin dan swadya kini kami dan warga mulai terbiasa untuk bersih lingkungaan. Walau belum begitu asri, kini warga bersepakat untuk secara bertahap untuk menjadikan lingkungan semakin hijau.