Senin, 25 Februari 2008

Target Belum Tercapai

Usaha maksimal yang telah dilakukan teman-teman panitia donor darah massal belum berbuah manis. Dari 500 kantong darah yang menjadi target hanya sekitar 425 yang dapat diambil oleh petugas UTDC PMI Palembang. Melesetnya capaian ini diduga karena minimnya petugas dari PMI, dihari terahir petugas PMI hanya ada 3 orang padahal Bed yang tesedia sebanyak 10 unit. Faktor lain adalah lokasi donor darah yang berada di Studio Sonora bukan di MALL seperti tiga bulan lalu. Pokoke selamet aje buat semua nye. Sorry Aku uda buat jantung teman-teman berdentum bak bedug Jumatan.

Listrik Padam di Lumbung Energi

Selamat datang di bumi sriwijaya, Sumsel sebagai lumbung energi nasioanal. Kalimat ini muncul di salah satu iklan layanan masyarakat begerak (running text) yang dipasang dijantung kota palembang. Tentu iklan tersebut ingin memperkenalkan sumatera selatan sebagai provinsi yang kaya akan cadangan energi untuk membangkitkan tenaga listrik. Tidak salah bila ini di terus teriakan, jadi salah dan menjadi pertanyaan masyarakat bila provinsi lumbung energi nasioanal namun listrik dari PLN kerap kali mati/padam secara tak terduga. Hari ini saja dari sore hingga malam hari telah tiga kali terjadi pemadaman.Mungkinkah ini yang dinamakan ayam mati dilumbung padi.

Kamis, 14 Februari 2008

BS Sitinjak Yakin Pecahkan Rekor

Ketua terpilih Donor darah masal Sonora Palembang yakin untuk dapat mencapai target 500 kantong darah dalam kegiatan yang berlangsung pada 22-23 Februari 2008. BS Sitinjak Ketua yang terpilih secara aklamasi ini kepada redaksi sonora menuturkan telah malakukan daya dan upaya secara all out untuk mensuksesekan acara tigabulanan ini. "kami yakin mas rekor lama dapat terpecahkan" jelas BS sembari mengumbar senyum khasnya. Sementara itu Eka dan Dini dari seksi Sponsor menuturkan bahwa hingga kemarin sudah ada sejumlah sponsor yang akan mendukung acara tersebut "ada makanan dan minuman ringan, masih banyak lagi deh mas" ujar kedua gadis palembang ini.
Pada acara serupa tiga bulan lalu, panitia dibawah komando reza hanya mampu mendapatkan kurang dari 500 kantong darah. BS juga menjanjikan kejutan yang bakal terjadi. Kejutan pertama, aksi sosial ini akan berlangsung di studio sonora bukan di MALL megah, kejutan selanjutnya BS menambah dua personil baru: Ryan dan Nur."kita sengaja pilh studio bukan di MALL untuk lebih mendekatkan pendengar kepada jajaran sonora palembang" papar BS sitinjak. Diakhir perbincangan yang berlangsung di sebuah restoran ternama di Palembang ini BS Mewakili Managemen Sonora Palembang memohon bantuan dan Doa dari semuanya agar event ini sukses. SELAMAT BERJUANG SOBAT (reza)
0711706 0002 www.rezarum.blogspot.com

Pekerja PLN WS2JB Ancam Mogok Massal

Tidak kurang dari 500 orang pekerja PT.PLN se Sumbangsel kemarin (14/2/08) mendesak agar DPRD dan Pemerintah Sumatera selatan untuk menolak "pengkerdilan" PT PLN. Ketua SP PLN pembangkit sumatera bagian selatan Reza Fauzi kepada RADIO SONORA menuturkan bila hasil RUPS diterapkan maka dipastikan tarif dasar listrik (tdl) akan naik delapan kali lipat. Desakan ini disampaikan dalam aksi unujuk rasa didepan gedung DPRD Sumsel. SP PLN Mengancam akan melakukan mogok kerja bila desakan itu tidak direspon oleh Pemerintah dan DPRD. Menanggapi desakan itu ketua komisi 4 DPRD sumsel Fahlevi Maizano dan ketua komisi 2 DPRD Sumsel Sartimin menyatakan satu hati atas desakan itu "prisnsipnya kami mendukung bila kebijakan itu merugikan rakyat banyak" ujar sartimin dalam dialog dengan perwakilan pengunjukrasa di ruang Panitia Musyawara DPRD Sumsel.Hasil RUPS PLN tanggal 8 januari 2008 berisikan: PT. Indonesia Power dan PT PJB akan menjadi BUMN terpisah dari induknya PLN, PLN diluar jawa akan menjadi unit-unit kecil. Kebijakan ini dinilai dapat menimbulkan keresehan di pihak pelanggan PLN. Bila diterapkan Hasil RUPS berpeluang aset PLN dikuasai oleh PEMDA dan Investor swasta. Unjukrasa yang dikawal ketat aparat polisi ini berjalan damai tanpa ada keributan. sekitar pukul 11.30 massa aksi membubarkan diri menuju ke tempat kerja mereka.

Selasa, 12 Februari 2008

Mimpi Sekolah Gratis

Hampir disetiap kesempatan kita disuguhi slogan atau jargon Sekolah gratis,berobat gratis,pembutan KTP dan KK gratis. Slogan ini sengaja dikeluarkan para kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah di banyak tempat. Slogan sekolah gratis dinilai sangat ampuh untuk menarik masa sebanyak mungkin. Karena kita ketahui betapa mahalnya biaya sekolah apalagi ditengah situasi yang sulit saat ini. Tidak heran bila Danny Setiawan calon incumbent pada pemilihan gubernur Jawa Barat berani berpromosi di TV nasional dengan jargon sekolah gratis. Contoh lain dilakukan oleh pasangan Jazuli Juwaeni-Airin Rachmi Diany yang maju dalam pertarungan pemilihan bupati dan wakil bupati tanggerang juga berpromosi di media massa nasional. Namun sayang pasangan yang didukung enam partai politik yang bernama Koalisi Perubahan ini belum mampu meyakinkan pemilih di kabupaten Tanggerang untuk bersekolah gratis. Tidak semua slogan itu benar adanya. Agar dapat diterima banyak orang maka slogan harus dikemas sebaik mungkin. Setiap orang dapat mendengungkan jargon GRATIS, apalagi bila jargon itu dapat diwujud nyata kan ketika mendapat kepercayaan menjadi seorang pemimipin. Kadangkala yang membuat kecewa, ketika terpilih mejadi pemimipin lupa akan janji. lagi-lagi janji yang pernah diucapkan tinggal janji tanpa ada realisasi. Megawati Soekarno Putri selaku ketua umum PDIP berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai belum mampu memenuhi janjinnya kepada masyarakat Indonesia (Kompas 1/02).
Kembali pada dua kata yaitu sekolah dan gratis . Untuk mewujudkan sekolah gratis yang bermutu dalam satu daerah baik tingkat kabupaten kota dan provinsi bukan perkara yang gampang butuh kerjasama lintas instansi. Instrument yang perlu diperhitungkan untuk menciptakan sekolah gratis diantaranya sumber pendanaan apakah diambil dari APBD atau APBN dan bila diambil dari kedua pos tadi maka kebijakan ini mesti mendapat persetujaun dari Pihak legislatif atau dewan perwakilan rakyat DPR/DPRD. Untuk membulatkan suara parlemen bukan perkara mudah. Karena setiap partai politik mempunyai kepentingan masing-masing.
Pembelajaran Gratis
Satu hal yang dapat dirasakan langsung oleh pemilih dalam pesta demokrasi model baru ini yaitu setiap pemilih mendapat pembelajaran dibidang politik dan sosial secara gratis bukan sekolah gratis. Karena pemilih tidak mengeluarkan uang secara langsung, melainkan dari APBD dan APBN. Pembelajaran gratis dalam pesta demokrasi itu dimulai paling tidak dua tahun sebelum hari pemungutan suara. Tahapan itu dimulai ketika kandidat mencoba untuk merapat ke partai politik dalam rangka meraih dukungan, masa sosialisasi oleh KPUD, selanjutnya masa kampanye dan hari pemungutan suara. Bila dilihat dari lamanya masa pembelajaran ini yaitu dua tahun, maka peserta didik atau pemilih seharusnya telah menamatkan studi setingkat strata dua (S2) dalam ukuran pendidikan dalam negeri.
Proses Pembelajaran Yang Gagal
Dalam dunia pendidikan formal seusai masa pembelajaran, peserta didik akan diuji tingkat pemahaman nya terhadap proses pembelajaran. Hasil nya ada yang dinyatakan lulus dan tidak lulus. Dikancah politik praktis pun demilkian. Pemilih yang berhasil dalam pembelajaran akan mendapat predikat pemilh cerdas. Pemilih cerdas tentu akan memilih kandidat yang teruji tepat janji dan bukan pengumbar janji. Belajar dari pemilihan kepala daerah di beberapa daerah tampaknya banyak peserta didik/pemilih bahkan elit poilitik yang tidak mendapat nilai yang memuaskan. Ini terbukti di sejumlah daerah terjadi kerusuhan setelah pasca hari pemungutan suara. Seperti yang terjadi di Sulawesi selatan (Kompas 17/1: Unjukrasa mulai anarkis). Situasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memanas menyusul tak kunjung selesainya kisruh politik usai keluarnya keputusan Mahmakah Agung yang meminta penyelenggaraan pemilihan ulang gubernur Sulsel di empat kabupaten. Tentu sangat disayangkan bila pembelajaran gratis ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Pasti hasilnya akan berupa kegagalan. Bila ditelisik lebih jauh kegagalan ini banyak diakibatkan oleh elit politik yang belum mampu menjadi Guru yang baik. Misalnya enggan untuk mengakui keungulan lawan. Dibeberapa derah lainya pembelajaran gratis masih berlangsung. Di Sumatera Selatan pemilihan gubernur berlangsung pada bulan Agustus mendatang. Dua kandidat yang cukup familiar juga mengkampanyekan kata-kata gratis. Alex Noerdin calon dari Golkar ini yakin menang karena Dia menglaim sukses dalam program sekolah gratis di kabupaten Musi Banyuisin sementara calon incumbent Syahrial Oesman juga merasa dapat kembali memimpin 6 juta penduduk sumsel lewat program sekolah gratis berkualitas.

Sabtu, 09 Februari 2008

My Name Mbiem


Mbiem is my nickname, sometimes my parent call me anak bujang (mean the son). Last december was the three of me. My mom give me a Guitar for my bitrhday. Small car came from my dad in the special day. Di tahun ketiga ini sayang sekali mbiem masih suka ngompol. mama and papa ku sring marahin aku karena aku masih suka ngompol. tapi ya mau gimana lagi udaa tradisi tu ma. Maaaf ya ma cantik n papa ganteng.

Empat Tahun Dalam Kebersamaan


Memang, usia empat tahun belum berarti apapun untuk sebuah perjalanan hidup namun empat tahun bersama merupakan suatu pilar yang mesti dijaga agar tetap berdiri tegak dan mampu menopang beban berat. Syukur tak terhingga selalu kami panjatkan kepada YME. diusia pernikahan yang ke empat ini kami telah dikarunia seorang Putra yang maha ganteng dan maha cerdas. Nabiel D'sun Shine

Ketemu Teman Kompas Gramedia




Selasa(05/02/08), Kami berempat(Pak Herman, Bu Endang, Mb Endah) diminta untuk menghadiri acara syukuran Kompas Gramedia (KG) Palembang. Pagi itu memang cuaca begitu cerah, secerah harapan kami akan keberlangsung Grup yang dipimpin oleh bapak Yakoeb oetomo ini. Tanpa ragu kami meninggalkan studio Sonora menuju Hotel sanjaya, ditempat itu ternyata baru panitia saja yang sudah siap sedia. Jadi kami termasuk tamu yang tercepat masuk arena. disusul teman-teman lain dari Elexmedia, Percetakan Rambang, Gramedia PS & Atmo, Bangka Post, Sriwijaya Post, Grasindo Dll.

Ternyata disana tidak hanya syukuran namun dua teman dari Jakarta Mas Nyoman Dan Mbak Butet Sitompul Sudah Siap dengan materi perkuliahanya. Diselah-selah kuliah perdana itu seringkali diwarnai diskusih seru yang disertai gelegar tawa teman-teman yang datang dari beberapa kota: Pangkal pinang, Jambi, Batam, Lampung.


Costumer Service kita harus diberdayakan ujar Mbak butet, kata itu yang masih terngiang. Lagi-lagi mbat butet berpromosi mengajak para "mahasiswanya" untuk menjadikan Costumer Service sebagai media promosi gratis di unit usaha masing-masing, alasannya lewat Costumer Servicelah para pelanggan mendapat informasi awal dari satu unit usaha.

Alasan itu pula yang membuat sang induk semang memperlombakan Costumer Service mulai tingkat regional sampai final tingkat nasional. Tidak tanggung-tanggung panitai pusat menyediakan hadiah puluhan juta ditambah, gratis akomodasi dan transportasi.

Radio Sonora Palembang tentu menyambut baik tantangan itu. Tim dibawah asuhan pak Herman ini tengah menyiapkan personil untuk maju ke garis depan.