Senin, 25 Februari 2008
Target Belum Tercapai
Listrik Padam di Lumbung Energi
Kamis, 14 Februari 2008
BS Sitinjak Yakin Pecahkan Rekor
Pada acara serupa tiga bulan lalu, panitia dibawah komando reza hanya mampu mendapatkan kurang dari 500 kantong darah. BS juga menjanjikan kejutan yang bakal terjadi. Kejutan pertama, aksi sosial ini akan berlangsung di studio sonora bukan di MALL megah, kejutan selanjutnya BS menambah dua personil baru: Ryan dan Nur."kita sengaja pilh studio bukan di MALL untuk lebih mendekatkan pendengar kepada jajaran sonora palembang" papar BS sitinjak. Diakhir perbincangan yang berlangsung di sebuah restoran ternama di Palembang ini BS Mewakili Managemen Sonora Palembang memohon bantuan dan Doa dari semuanya agar event ini sukses. SELAMAT BERJUANG SOBAT (reza)
0711706 0002 www.rezarum.blogspot.com
Pekerja PLN WS2JB Ancam Mogok Massal
Selasa, 12 Februari 2008
Mimpi Sekolah Gratis
Kembali pada dua kata yaitu sekolah dan gratis . Untuk mewujudkan sekolah gratis yang bermutu dalam satu daerah baik tingkat kabupaten kota dan provinsi bukan perkara yang gampang butuh kerjasama lintas instansi. Instrument yang perlu diperhitungkan untuk menciptakan sekolah gratis diantaranya sumber pendanaan apakah diambil dari APBD atau APBN dan bila diambil dari kedua pos tadi maka kebijakan ini mesti mendapat persetujaun dari Pihak legislatif atau dewan perwakilan rakyat DPR/DPRD. Untuk membulatkan suara parlemen bukan perkara mudah. Karena setiap partai politik mempunyai kepentingan masing-masing.
Pembelajaran Gratis
Satu hal yang dapat dirasakan langsung oleh pemilih dalam pesta demokrasi model baru ini yaitu setiap pemilih mendapat pembelajaran dibidang politik dan sosial secara gratis bukan sekolah gratis. Karena pemilih tidak mengeluarkan uang secara langsung, melainkan dari APBD dan APBN. Pembelajaran gratis dalam pesta demokrasi itu dimulai paling tidak dua tahun sebelum hari pemungutan suara. Tahapan itu dimulai ketika kandidat mencoba untuk merapat ke partai politik dalam rangka meraih dukungan, masa sosialisasi oleh KPUD, selanjutnya masa kampanye dan hari pemungutan suara. Bila dilihat dari lamanya masa pembelajaran ini yaitu dua tahun, maka peserta didik atau pemilih seharusnya telah menamatkan studi setingkat strata dua (S2) dalam ukuran pendidikan dalam negeri.
Proses Pembelajaran Yang Gagal
Dalam dunia pendidikan formal seusai masa pembelajaran, peserta didik akan diuji tingkat pemahaman nya terhadap proses pembelajaran. Hasil nya ada yang dinyatakan lulus dan tidak lulus. Dikancah politik praktis pun demilkian. Pemilih yang berhasil dalam pembelajaran akan mendapat predikat pemilh cerdas. Pemilih cerdas tentu akan memilih kandidat yang teruji tepat janji dan bukan pengumbar janji. Belajar dari pemilihan kepala daerah di beberapa daerah tampaknya banyak peserta didik/pemilih bahkan elit poilitik yang tidak mendapat nilai yang memuaskan. Ini terbukti di sejumlah daerah terjadi kerusuhan setelah pasca hari pemungutan suara. Seperti yang terjadi di Sulawesi selatan (Kompas 17/1: Unjukrasa mulai anarkis). Situasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memanas menyusul tak kunjung selesainya kisruh politik usai keluarnya keputusan Mahmakah Agung yang meminta penyelenggaraan pemilihan ulang gubernur Sulsel di empat kabupaten. Tentu sangat disayangkan bila pembelajaran gratis ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Pasti hasilnya akan berupa kegagalan. Bila ditelisik lebih jauh kegagalan ini banyak diakibatkan oleh elit politik yang belum mampu menjadi Guru yang baik. Misalnya enggan untuk mengakui keungulan lawan. Dibeberapa derah lainya pembelajaran gratis masih berlangsung. Di Sumatera Selatan pemilihan gubernur berlangsung pada bulan Agustus mendatang. Dua kandidat yang cukup familiar juga mengkampanyekan kata-kata gratis. Alex Noerdin calon dari Golkar ini yakin menang karena Dia menglaim sukses dalam program sekolah gratis di kabupaten Musi Banyuisin sementara calon incumbent Syahrial Oesman juga merasa dapat kembali memimpin 6 juta penduduk sumsel lewat program sekolah gratis berkualitas.
Sabtu, 09 Februari 2008
My Name Mbiem
Empat Tahun Dalam Kebersamaan
Ketemu Teman Kompas Gramedia
Selasa(05/02/08), Kami berempat(Pak Herman, Bu Endang, Mb Endah) diminta untuk menghadiri acara syukuran Kompas Gramedia (KG) Palembang. Pagi itu memang cuaca begitu cerah, secerah harapan kami akan keberlangsung Grup yang dipimpin oleh bapak Yakoeb oetomo ini. Tanpa ragu kami meninggalkan studio Sonora menuju Hotel sanjaya, ditempat itu ternyata baru panitia saja yang sudah siap sedia. Jadi kami termasuk tamu yang tercepat masuk arena. disusul teman-teman lain dari Elexmedia, Percetakan Rambang, Gramedia PS & Atmo, Bangka Post, Sriwijaya Post, Grasindo Dll.
Ternyata disana tidak hanya syukuran namun dua teman dari Jakarta Mas Nyoman Dan Mbak Butet Sitompul Sudah Siap dengan materi perkuliahanya. Diselah-selah kuliah perdana itu seringkali diwarnai diskusih seru yang disertai gelegar tawa teman-teman yang datang dari beberapa kota: Pangkal pinang, Jambi, Batam, Lampung.
Costumer Service kita harus diberdayakan ujar Mbak butet, kata itu yang masih terngiang. Lagi-lagi mbat butet berpromosi mengajak para "mahasiswanya" untuk menjadikan Costumer Service sebagai media promosi gratis di unit usaha masing-masing, alasannya lewat Costumer Servicelah para pelanggan mendapat informasi awal dari satu unit usaha.
Alasan itu pula yang membuat sang induk semang memperlombakan Costumer Service mulai tingkat regional sampai final tingkat nasional. Tidak tanggung-tanggung panitai pusat menyediakan hadiah puluhan juta ditambah, gratis akomodasi dan transportasi.
Radio Sonora Palembang tentu menyambut baik tantangan itu. Tim dibawah asuhan pak Herman ini tengah menyiapkan personil untuk maju ke garis depan.